Gangguan Kepribadian

Gangguan Kepribadian ( Personality Disorder ) merupakan kondisi ketika seseorang memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Saat mengalami gangguan kepribadian, seseorang akan merasa kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain. Ini menyebabkan keterbatasan signifikan dalam hubungan, kegiatan sosial dan pekerjaan. 

Gangguan Kepribadian merupakan salah satu jenis Gangguan Mental. Seperti depresi, bipolar, skizofrenia, psikosis, gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan obsesif-kompulsif, serta gangguan stres pasca-trauma. 

Penderitaan gangguan dapat diketahui dengan beberapa ciri yaitu : berperilaku aneh, mengurung diri atau menghindari interaksi sosial, sulit menjalin hubungan dekat dengan orang lain, kesulitan mengendalikan pikiran dan sering berprasangka buruk. 

Kondisi ini bisa dimulai sejak remaja atau awal masa dewasa, tetapi penyebabnya belum jelas. Namun demikian, gangguan yang dianggap berasal dari kombinasi gen yang berbeda, keluarga, pengalaman masa kecil serta pengaruh lingkungan. 

Banyak orang tidak menyadari telah mengalami gangguan kepribadian. Akhirnya mereka tidak mencari bantuan dan bertahun-tahun bertahan hidup untuk tekanan. 

Untuk mencegah diri sendiri dari gangguan kepribadian, kenali jenis, ciri-ciri dan apa saja penanganan yang mungkin dilakukan.


Ada 10 Gangguan Jenis Kepribadian, yaitu meliputi : 

1. Paranoid – selalu curiga dan tidak percaya pada orang lain, bahkan teman, keluarga dan pasangannya sendiri. 

2. Skizoid – suka menyendiri, tak ingin berhubungan sosial dan seksual, tak peduli pada orang lain dan tak memiliki respons emosional. 

3. Skizotipal – orang dengan gangguan jenis ini takut pada interaksi sosial dan menganggap orang lain berbahaya. 

4. Antisosial – sering mengabaikan peraturan dan kewajiban sosial, mudah dikalahkan, agresif, bertindak impulsif dan tidak memiliki rasa bersalah. 

5. Ambang ( Borderline ) – emosi tidak stabil, mudah marah, impulsif, merasa hampa, suka menyakiti diri sendiri dan berisiko tinggi membunuh diri. 

6. Histrionik – tak memiliki rasa harga diri, sering menarik perhatian dan mendramatisasi atau memainkan peran agar didengar dan dilihat. 

7. Narsistik – memiliki perasaan ekstrem mengenai kepentingan diri sendiri, tidak memiliki empati, serta siap berbohong dan mengeksploitasi orang lain demi mencapai tujuan. 

8. Ketergantungan ( Dependen ) – kurang percaya diri dan membutuhkan banyak bantuan dalam membuat keputusan sehari-hari dan menyerahkan keputusan hidup yang penting kepada orang lain. 

9. Menghindar ( Avoidant ) – percaya bahwa dirinya tidak kompeten, tidak menarik, minder (inferior), dan terus menerus takut dipermalukan, dikritik atau ditolak. 

10. Anankastik ( Gangguan Kepribadian Obsesif kompulsif ) – teliti berlebihan pada rincian, aturan, daftar, urutan, organisasi, atau jadwal. Termasuk kategori perfeksionis ekstrem. 

Pengobatan gangguan kepribadian biasanya meliputi terapi percakapan yang mendalam. Untuk mengatasi gangguan kepribadian adalah dengan melakukan terapi psikologis atau kejiwaan di bawah bimbingan psikiater dengan tujuan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan emosi serta pikirannya secara lebih baik. 

Apakah orang dengan gangguan kepribadian bisa disembuhkan?
Bisa. Hanya saja gangguan kepribadian ini sangat sulit diatasi, tetapi caranya tidak lepas dari urutan yang sudah dikenal melalui cara pencegahan, terapi dan rehabilitasi.

Komentar

Postingan Populer